Laman

Kamis, 20 Oktober 2016

Tugas Arsitektur Telematika

ARSITEKTUR TELEMATIKA

Pengertian Arsitektur Telematika
Istilah arsitektur mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi dengannya. Sehingga dapat diartikan, Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.


Teori Pendukung
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
·         Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi
·Arsitektur Telekomunikasi dan jaringan menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
·         Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

Beberapa macam model arsitektur :
·         Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.               
·         Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
·         Arsitektur Client
Client adalah komputer yang umum dikenal sebagai komputer yang meminta layanan dari server.  Komputer client meminta layanan berupa informasi yang disedikan oleh server. Pada browser biasanya permintaan (request) dari client web server melalui html. Client langsung berhubungan dengan user atau disebut dengan front-user. Kumpulan dari komputer client membuat sebuah workstation. Workstation dihubungankan melalui jaringan LAN atau WAN maupun Internet.
Karekteristik dari sebuah client adalah
1.      Mengirimkan permintaa (request)
2.      Aktif (meminta layanan)
3.      Menunggu dan menerima layanan dari hasil permintaan kepada server
·         Arsitektur Server
Komputer server diartikan sebagai komputer yang menyediakan layanan.Workstation Client dapat terhubung hanya satu server(single-server) mau banyak server(multi-server). Single-Server contohnya adalah Server yang menyimpan database sebuah perusahaan jadi single-server hanya terpaku pada satu server yang memiliki tujuan tertentu dimana jaringannya secara administrasi terdaftar pada jaringan local. Sedangan multi-server contohnya adalah website, seorang user menggunakan web browser dapat mengakses beberapa server sekaligus,misalnya saat mengakses sebuah website online shop maka komputer akan terhubungan dengan server pada data center sebuah search engine, diwaktu bersamaan user juga mengakses server online-shop tersebut.
Karakteristik dari Komputer server adalah
1.      Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
2.      Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
3.      Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien

Arsitektur Client-Server
1.      Arsitektur Stand Alone
Dengan menggunakan Arsitektur Stand Alone, maka proses yang dilakukan terjadi pada komputer itu sendiri. Pada arsitektur Stand Alone, biasanya juga terdapat aplikasi dan database pada komputer yang sama. Saat ini, komputer yang menggunakan arsitektur Stand Alone hanya berupa PC User yang memaintain data pada komputer itu sendiri. Tetapi arsitektur Stand Alone sebenarnya juga masih dipakai terutama untuk Server Mainframe seperti UNIX, AS400, dan sebagainya.
Client yang ada pada user merupakan dump terminal yang digunakan untuk mengakses server tersebut. Dan semua proses yang terjadi ada pada server Mainframe dan bukan pada terminal.

2.      Arsitektur Client Server (Two Tier)

Client Server disebut juga dengan Two Tier karena arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai Client dan satu lagi sebagai Server. Arsitektur ini memungkinkan aplikasi pada komputer Client berinteraksi dengan Server melalui jaringan. Umumnya, aplikasi Client Server merupakan aplikasi desktop, dimana aplikasi terinstal di masing-masing PC, dan mengambil data pada satu Server. Server ini merupakan Database Server, dimana dijadikan sebagai pusat data dari aplikasi. Pada arsitektur Client Server ini, proses yang terjadi bisa pada Client maupun pada Server. Aplikasi-aplikasi yang ada Client bisa dipergunakan sebagai proses bisnis maupun hanya merupakan suatu User Interface aplikasi. Untuk membuat suatu proses bisnis pada Client, maka kebanyakan aplikasi menggunakan suatu metode berupa Class yang terbungkus di dalam suatu object. Proses bisnis juga bisa ditempatkan pada Server. Server pada Client Server biasanya digunakan untuk Database, seperti Oracle dan SQL Server, menggunakan Stored Procedure sehingga bisa mengurangi bandwidth jaringan

3.      Arsitektur Three Tier

Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP,ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server.

4.      Arsitektur Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL.

5.      Clustering dan DRC
Clustering merupakan salah satu metode untuk menjamin availability dari suatu system. Dengan menggunakan Clustering, maka kita membuat dua sistem dimana satu server bersifat aktif dan satu server lainnya merupakan mirror dari sistem tersebut. Clustering bisa diimplementasikan pada database level (Database Server) maupun pada application level (Application Server).


Contoh Kasus
MTS (Microsoft Transaction Server)
MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan software yang dikembangkan oleh Microsoft untuk keperluan monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS beroperasi pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai contoh, jika Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana menempatkan business object pada middle-tier, maka Anda dapat membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya, dan melakukan instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada busines object tersebut. MTS menyediakan fasilitas seperti transaksi rollback, commit dan deadlock pada middle-tier.
Model dua tingkat adalah arsitektur yang sangat efisien untuk aplikai datasbase, biasanya aplikasi dua tingkat ini dijalankan pada LAN yang kecil. Bentuk yang paling lengkap dari aplikasi database adalah three-tier .Tingkat ini adalah sebuah objek yang ada diantara aplikasi client-server. Yang merupakan suatu class atau banyak class yang memiliki beberapa method dan mengurung client dari server. Aplikasi client bisa memanggil method objek yang berada pada middle-tier dan mendapatkan hasilnya. Keuntungan dari middle-tier adalah lapisan mengisolasi client dari server. Client tidak lagi mengakses database tetapi mengambil method yang dimiliki oleh objek-objek pada middle-tier. Jadi client tidak perlu tahu bagaimanana setiap pelanggan disimpan dalam database. Jika dia bisa memanggil method addCustomer() dan mengirimkan nilai-nilai pada field (nama pelanggan, alamat dsb) sebagai argumennya, middle-tier akan menyisipkan informasi baru kedalam database dan mengembalikan nilai true jika semua berjalan lancar atau pesan error jika terjadi kesalahan.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar