JUM'AT, 06 APRIL 2012 | 15:13 WIB
PBB: Waspadai Ledakan Populasi Perkotaan Indonesia
TEMPO.CO,New York - Tanpa perencanaan kebijakan kependudukan yang jelas, Indonesia dan sejumlah negara akan mengalami permasalahan perkotaan yang lebih komplek dimasa depan. Badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengiatkan, pekan ini, bahwa pendudukan perkotaan di Indonesia akan bertambah 92 juta jiwa pada 2050.
Menurut keterangan lembaga ini, Kamis, negara-negara India, Cina, Nigeria,
Indonesia, dan Amerika Serikat akan memimpin pertumbuhan dunia dalam populasi
perkotaan selama empat dekade berikutnya. Hal ini, kata mereka, akan memicu
tantangan dalam menyediakan pekerjaan, perumahan, energi, dan infrastruktur.Menjelang pertemuan puncak keberlanjutan PBB di Rio pada bulan Juni, badan dunia merilis prakiraan terbaru untuk penduduk perkotaan dalam upaya mendesak para pemimpin global untuk membuat rencana konkret pada konferensi di Brasil. Tujuannya untuk menghasilkan rumusan bagi kota yang berkelanjutan.
Kota di Nigeria diperkirakan akan bertambah 200 juta orang tahun 2050, lebih dari dua kali lipat populasi negara saat ini. Kota-kota India akan bertambah 497 juta jiwa, lebih dari 40 persen dari saat ini. Kota di Amerika diperkirakan akan bertambah 103 juta orang, meningkatkan sepertiga dari jumlah penduduk negara itu. Cina akan meningkatkan seperempat total populasi dengan peningkatan sebesar 341 juta jiwa dan Indonesia meningkat 38 persen dari total populasi sekarang.
Saat ini setengah dari 7 miliar penduduk dunia tinggal di kota, menurut lembaga dunia ini. "Kota-kota di dunia berhadapan dengan tekanan migrasi, globalisasi, pembangunan ekonomi, ketimpangan sosial, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim yang paling langsung terasa," PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Namun, pada saat yang sama, mereka adalah mesin ekonomi dunia dan pusat-pusat inovasi di mana banyak solusi untuk masalah global yang sedang dirintis."
Perwakilan dari seluruh dunia akan berkumpul di Rio de Janeiro pada bulan Juni untuk mencoba menuntaskan tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal yang sama pernah dilakukan di kota itu 20 tahun lalu.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero).
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero).
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Akar masalah dari
pemberitaan diatas
adalah tentang
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dinegara-negara maju dan berkembang
beberapa dekade ini.
Penduduk adalah warga
negara dan orang asing yang bertempat tinggal dinegara tersebut. Jadi, apakah
kependudukan itu? Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,
kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Pertambahan jumlah
penduduk tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internalnya adalah jumlah angka kelahiran dari masyarakat
didalam negara tersebut terus meningkat dan gagalnya rencana pemerintah untuk
mengatur angka kelahiran dengan prigram KB (keluarga berencana). Sedangkan faktor
eksternalnya adalah migrasi penduduk yaitu dari para imigrasi yang berdatangan
dan menetap.Biasanya para imigran datang untuk menetap karena negara tersebut
memberikan izin atau negara tersebut aman dan nyaman untuk mereka tinggali.
Teori
tentang kependudukan :
Kini ada teori baru
yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan
yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para
ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi
nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus
menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama
“theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi. Teori ini
menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut
tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
Maka penyelesaian dari
masalah tersebut adalah :
Dengan pengelolaan
kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk
tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi
penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan
keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.Lalu dengan hal-hal yang perlu dilakukan untuk
menekan pesatnya pertumbuhan penduduk
Kesimpulannya :
Maka kesimpulannya
adalah untuk mengendalikan populasi yang terus meningkat dalam dekade ini,
dibutuhkan kerjasama yang seimbang antara pemerintah dan penduduk suatu negara
dan komitmen yang kuat diantara mereka. Sehingga ledakan populasi tidak akan
terjadi dinegara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar